Decision Support System (DSS) pada PT. Telkom Indonesia

telkom

Pada kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai penerapan Sistem Pendukung Keputusan atau yang lebih dikenal dengan Decision Support System (DSS) pada PT. Telkom Indonesia.

          Decision Support System dapat digambarkan sebagai sebuah sistem yang dibangun lewat sebuah proses adaptif dari pembelajaran, pola-pola penggunan dan evolusi sistem serta digunakan untuk mendukung para pengambil keputusan manajerial dalam permasalahan yang bersifat semi-terstruktur maupun yang tidak terstruktur namun tidak untuk menggantikan peran penilaian mereka.

          Seperti yang kita ketahui, pada saat sekarang ini persaingan yang terjadi semakin ketat, tuntutan terhadap supply dan demand selalu berubah untuk setiap waktunya dan dalam periode yang cepat. Oleh karena itu PT. TELKOM membuat suatu aplikasi yang dapat mempermudah dalam pengambilan keputusan yang cepat dan akurat yang diambil berdasarkan data dan fakta yang ada di lapangan. Aplikasi ini adalah Telkom e-service. 

   Aplikasi Telkom e-service berfungsi untuk membantu evaluasi pemilihan pengembangan suatu jaringan akses yang tepat yang akan dikembangkan oleh PT. Telkom. Selain itu, Telkom e-service juga berfungsi untuk menjaga hubungan baik antara PT. Telkom dengan customer yang nantinya akan memberikan saran-saran untuk mengembangkan bisnis PT. Telkom.

          Dengan menggunakan Decision Support System ini memberikan keuntungan bagi customer ataupun PT. Telkom sendiri. Customer dapat menyampaikan keluhan-keluhan ataupun saran-saran kepada PT. Telkom secara langsung dan PT. Telkom dapat lebih cepat untuk menanggapi keluhan-keluhan ataupun saran-saran dari customer tersebut, sehingga PT. Telkom dapat mengevaluasi kekurangan-kekurangan yang ada.

Dipublikasikan oleh :
Elsya Moriesta (09031381720006)
Sistem Informasi Kelas Profesional 2017
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Sriwijaya (http://www.unsri.ac.id/)

Uma Hapsari, Jeli Menciptakan Sepatu Trendi, Berkualitas dan Murah

Uma-Hapsari

Kali ini saya akan menganalisis bisnis PT Amazara Cipta Indonesia dari berita “Uma Hapsari, Jeli Menciptakan Sepatu Trendi, Berkualitas dan Murah” yang ada di SWA Online Magazine (sumber : https://swa.co.id/business-champions/leaders/young-women-leaders/uma-hapsari-jeli-menciptakan-sepatu-trendi-berkualitas-dan-murah). Uma Hapsari sangat jeli melihat peluang bisnis sepatu trendi yang harganya ramah di kantong. Akhirnya pada tahun 2012, Uma memulai bisnis sepatu dengan cara penjualan konvensional (offline). Uma bermitra dengan pengrajin sepatu yang ada di Jawa Barat dengan mengutamakan prinsip saling menguntungkan. Untuk bahan bakunya sendiri dipasok langsung dari pabrik, tidak melalui distributor agar dapat menekan biaya produksi, sehingga harga jual sepatu Amazara tidak menguras kantong konsumen. Bahan baku yang dipasok langsung dari pabrik itu disebar kepada enam pengrajin sepatu di Jawa Barat yang membuat sepatu dengan keahlian masing-masing, misalnya sneaker, loafer dan flat shoes.

Tiga tahun kemudian, saluran penjualannya dialihkan ke internet, yaitu melalui media sosial seperti Instagram dan juga melalui website. Dia bersama suaminya, Rendi Andaru, pada November 2015 mendirikan PT Amazara Cipta Indonesia sebagai perusahaan yang menaungi amazara.co.id, produsen dan toko daring (dalam jaringan/online) khusus sepatu wanita. Uma membesarkan bisnis Amazara dari yang awalnya hanya menjual 10 pasang sepatu, kini telah mencapai 1.000 pasang sepatu per bulan. Pada awalnya, mereka dibantu oleh dua pegawai paruh waktu, kini jumlah pegawainya bertambah menjadi 12 orang seiring dengan meningkatnya bisnis Amazara. Untuk meningkatkan nilai penjualan, Uma juga mencoba untuk menjual beberapa macam aksesoris, seperti kaus kaki dan tas. Selain itu, Uma juga melakukan promosi jorjoran, contohnya, mengikuti pameran niaga dan memberikan promosi buy one get one untuk pembelian sepatu seharga Rp 150 ribu.

Era digital menjadi inovasi dalam menciptakan pasar baru. Keberadaannya kadang menjadi dilema bagi pasar yang telah ada sebelumnya. Pada saat sekarang ini teknologi terbaru perlahan menggantikan teknologi terdahulu yang dianggap konvensional. Mau tidak mau kita harus beradaptasi akan perkembangan ini, inilah yang juga dihadapi oleh Uma Hapsari untuk terus membesarkan bisnis PT Amazara Cipta Indonesia yang dimilikinya. Disaat pembeli ingin membeli sepatu ataupun aksesoris dengan cara mendatangi toko secara langsung, akan tetapi terhalang dengan adanya kesibukan lain yang lebih penting serta keterbatasan waktu yang dimiliki oleh pembeli, akhirnya mereka akan lebih memilih membeli sepatu ataupun aksesoris dengan cara yang lebih mudah yaitu melalui pemesanan online. Dengan adanya penggunaan  teknologi internet, pemesanan online dapat dilakukan melalui media sosial atupun melalui website PT Amazara Cipta Indonesia. Hal ini merupakan peluang yang sangat besar untuk bisnis PT Amazara Cipta Indonesia lebih dikenal oleh seluruh kalangan masyarakat.

Dipublikasikan oleh :
Elsya Moriesta (09031381720006)
Sistem Informasi Kelas Profesional 2017
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Sriwijaya (http://www.unsri.ac.id/)

IoT and Enterprise Level Service Management with Charles T. Betz

IoTAnalaytics-1

         
           Video diatas membahas tentang pandangan Charles T. Betz tentang IoT, Manajemen Layanan Tingkat Perusahaan atau yang lebih dikenal dengan Enterprise Level Service Management, serta buku barunya yang tersedia di Leanpub https://leanpub.com/digitaldelivery
              
                 Menurut pandangan Charles T. Betz, Enterprise Level Service Management akan sulit diterapkan pada sebuah  bisnis. Namun dengan adanya teknologi infomasi, maka sebuah bisnis akan  menjadi lebih berkembang bukan lebih terbelakang. Mereka menemukan bahwa orang-orang yang telah menjalankan teknologi operasional benar-benar membutuhkan keterampilan IT yang cukup canggih saat mereka berhadapan dengan jaringan terdistribusi besar seperti IoT.  Menurutnya hanya orang IT yang dapat menjalankan jaringan terdistribusi yang besar dan menangani segmentasi jaringan dan keamanan. Selanjutnya Charles T. Betz  mengatakan bahwa orang-orang di perusahaan besar hanya berpacu dengan konsep agile dan waterfall dimana konsep tersebut lebih banyak membutuhkan biaya tanpa memikirkan konsep yang jauh lebih hemat yaitu “ Could “ .
             Pada percakapan dalam video diatas juga dijelaskan bahwa selama 6 bulan terakhir Charles T. Betz menyelesaikan buku barunya yang berjudul “Managing Digital Concepts and Practices” yang juga tersedia di Leanpub. Charles T. Betz memposisikan bukunya sebagai buku teks pengelolaan sistem informasi terkini.
            Pada akhir pembicaraan, Charles T. Betz mengatakan “Beberapa teknologi fundamental memiliki siklus hidup yang sangat panjang. Mereka tidak akan melakukan iterasi pada TCP/IP setiap bulannya. Semuanya akan hancur jika mereka melakukannya. Ada beberapa hal yang kita asumsikan akan sangat stabil dan mereka banyak memikirkan, analisis dan melakukan pemikiran terbaik yang kebanyakan kita anggap biasa. Karya IEEE tetap relevan seperti sebelumnya. Ini mengelilingi kita, tapi kita hanya mengasumsikannya dan kita melakukan banyak dorongan dan mendapatkan situs web itu di luar sana.”

 

Dipublikasikan oleh :
Elsya Moriesta (09031381720006)
Sistem Informasi Kelas Profesional 2017
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Sriwijaya (http://www.unsri.ac.id/)

Web Aspirasi dan Pengaduan Pemerintahan Kabupaten Bogor (LARAS ONLINE PEMKAB BOGOR)

Pemerintah adalah organisasi yang memiliki kekuasaan untuk membuat dan menerapkan hukum serta undang-undang di wilayah tertentu. Pemerintah yang baik adalah pemerintah yang menampung semua asprasi rakyatnya dan berusaha untuk melaksanakan atau mengaplikasikan aspirasi tersebut. Untuk menampung seluruh aspirasi rakyat, pemerintah Kabupaten Bogor menyediakan website dengan nama LARAS ONLINE yang dapat diakses dengan url www.pengaduan.bogorkab.go.id.

Berikut langkah-langkah untuk memberi pengaduan di website LARAS ONLINE:

  1. Akses website LARAS dengan url pengaduan.bogorkab.go.id. Kemudian akan muncul tampilan awal website seperti gambar dibawah ini.1aWebsite ini mengharuskan seseorang untuk join menjadi anggota terlebih dahulu agar bisa melakukan pengaduan terhadap Kabupaten Bogor. Pada kolom “JOIN IN !” anda dipersilahkan untuk membuat ID LARAS Online baru dengan cara mengklik tombol “DAFTAR DISINI”.

  2. Setelah mengklik tombol “DAFTAR DISINI”, maka akan muncul tampilan formulir untuk mendaftar. Isikan setiap field dengan identitas diri seperti gambar dibawah ini.2a

    Setelah semua field sudah terisi dengan identitas diri anda, klik tombol “Submit”, kemudian akan muncul tampilan seperti dibawah ini yang menyatakan “Terima kasih telah mendaftar di Laras Online”.2b

  3. Selanjutnya cek “Email Masuk” anda untuk melakukan aktivasi akun di Aspirasi Pengaduan Pemkab Bogor.3a

    Kemudian klik link “Aktifkan Akun Saya” kemudian akan muncul tampilan seperti dibawah ini yang menyatakan “Akun anda telah aktif”. Lalu klik tombol “OK”.3b


  4. Setelah akun anda aktif, lakukan login terlebih dahulu untuk mengirimkan aspirasi pengaduan. Masukkan username dan password anda, kemudian klik tombol “LOGIN”.4a

  5. Setelah mengklik tombol “LOGIN”, pilih tab “KIRIM PENGADUAN” maka akan muncul tampilan formuntuk melakukan pengaduan seperti gambar dibawah ini.5a

    Setelah semua field terisi, klik tombol “Submit”, kemudian akan muncul tampilan seperti dibawah ini yang menyatakan bahwa pengaduan anda telah berhasil dikirim.5b

  6. Anda bisa mengklik tab “PENGADUAN TERKIRIM” untuk melihat pengaduan yang sudah anda lakukan.6a

  7. Anda hanya tinggal menunggu respon dari pemerintah kabupaten Bogor. Biasanya berselang beberapa hari sejak anda melakukan pengaduan.

    Saya memberikan pengaduan pada website ini pada tanggal 19 Oktober 2015 dan saya mengecek kembali pada tanggal 25 Oktober 2015 dan pengaduan saya sudah direspon oleh Pemerintahan Kabupaten Bogor. Website ini termasuk aktif interaktif karena hanya selang beberapa hari pengaduan saya sudah direspon.bls

    Dipubliskan oleh :
    Elsya Moriesta (J3C113007)
    Program Keahlian Manajemen Informatika Angkatan 50
    Program Diploma Institut Pertanian Bogor  ( http://ipb.ac.id/ )

Internet of Things

iot

Definisi Orisinil Internet of Things :

Pada bulan Juni 2009 Ashton berkomentar.

              “Hari ini komputer dan manusia, hampir sepenuhnya tergantung pada Internet untuk segala informasi yang semua terdiri dari sekitar 50 petabyte (satu petabyte adalah 1.024 terabyte) data yang tersedia pada Internet dan pertama kali digagaskan dan diciptakan oleh manusia. Dari mulai mengetik, menekan tombol rekam, mengambil gambar digital atau memindai kode bar.
             Diagram konvensional dari Internet meninggalkan router menjadi bagian terpenting dari semuanya. Masalahanya adalah orang memiliki waktu, perhatian dan akurasi terbatas. Mereka semua berarti tidak sangat baik dalam menangkap berbagai data tentang hal di dunia nyata. Dan itu adalah masalah besar.
             Dari segi fisik dan begitu juga lingkungan kita. Gagasan dan informasi begitu penting, tetapi banyak lagi hal yang penting. Namun teknologi informasi saat ini sangat tergantung pada data yang berasal dari orang-orang sehingga komputer kita tahu lebih banyak tentang semua ide dari hal-hal tersebut.
             Jika kita memiliki komputer yang begitu banyak tahu tentang semua hal itu. Menggunakan data yang berkumpul tanpa perlu bantuan dari kita. Kita dapat melacak dan menghitung segala sesuatu dan sangat mengurangi pemborosan, kerugian, dan biaya. Kita akan mengetahui kapan hal itu diperlukan untuk mengganti, memperbaiki atau mengingat, dan apakah mereka menjadi terbarui atau melewati yang terbaik.
             Internet of Things memiliki potensi untuk mengubah dunia seperti pernah dilakukan oleh Internet, bahkan mungkin lebih baik. (Ashton,2009)
             Penelitian pada Internet of Things masih dalam tahap perkembangan. Oleh karena itu, tidak ada definisi standar dari Internet of Things. Terdapat juga berbagai definisi yang dirumuskan oleh peneliti yang berbeda serta tercantum dalam survei.”

 

Definisi Alternatif Internet of Things :

  • Casagras (Coordination and support action for global RFID-related activities and standardisation)
Mendefinisakan Internet of Things, sebagai sebuah infrastruktur jaringan global, yang menghubungkan benda-benda fisik dan virtual melalui eksploitasi data capture dan kemampuan komunikasi. Infrastruktur terdiri dari jaringan yang telah ada dan internet berikut pengembangan jaringannya. Semua ini akan menawarkan identifikasi obyek, sensor dan kemampuan koneksi sebagai dasar untuk pengembangan layanan dan aplikasi ko-operatif yang independen. Ia juga ditandai dengan tingkat otonom data capture yang tinggi, event transfer, konektivitas jaringan dan interoperabilitas.
  • SAP (Systeme, Anwendungen und Produkte)
Mendefinisikannya bahwa Dunia di mana benda-benda fisik diintegrasikan ke dalam jaringan informasi secara berkesinambungan, dan di mana benda-benda fisik tersebut berperan aktif dalam proses bisnis. Layanan yang tersedia berinteraksi dengan ‘obyek pintar’ melalui Internet, mencari dan mengubah status mereka sesuai dengan setiap informasi yang dikaitkan, disamping memperhatikan masalah privasi dan keamanan.
  • CORDIS
Rencana aksi untuk Uni Eropa untuk memperkenalkan pemerintahan berdasarkan Internet of Things.
  • ETP EPOSS
Jaringan yang dibentuk oleh hal-hal atau benda yang memiliki identitas, pada dunia maya yang beroperasi di ruang itu dengan menggunakan kecerdasan antarmuka untuk terhubung dan berkomunikasi dengan pengguna, konteks sosial dan lingkungan.

Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Internet_of_Things       
http://gudanglinux.com/glossary/internet-of-things/

            Dari definisi yang ada, kita dapat menyimpulkan bahwa Internet of Things atau yang lebih dikenal dengan sebutan IoT, merupakan konsep dimana benda-benda yang ada disekitar kita dapat melakukan komunikasi dengan yang lain melalui internet. Sehingga konsep ini memiliki tujuan yaitu untuk lebih memperluas manfaat dari internet sendiri.
            Sebagian besar dari orang-orang memprediksi bahwa Internet of Things (IoT) akan menjadi sesuatu yang besar dalam dunia teknologi informasi, karena Internet of Things (IoT) memiliki cukup banyak potensi yang masih bisa digali. Sebagai contoh implementasi dari Internet of Things (IoT) yaitu kode barcode yang terdapat pada produk. Dengan adanya kode barcode, kita bisa melihat produk-produk yang paling banyak terjual, produk-produk yang kurang diminati oleh konsumen, serta kita dapat memprediksi produk-produk mana yang harus ditambah stoknya atau harus dikurangin stoknya. (Ulasan)

Cara Kerja Internet of Things :

            Cara Kerja Internet of Things yaitu dengan memanfaatkan sebuah argumentasi pemrograman yang dimana tiap-tiap perintah argumennya itu menghasilkan sebuah interaksi antara sesama mesin yang terhubung secara otomatis tanpa campur tangan manusia dan dalam jarak berapa pun.Internetlah yang menjadi penghubung di antara kedua interaksi mesin tersebut, sementara manusia hanya bertugas sebagai pengatur dan pengawas bekerjanya alat tersebut secara langsung.
            Tantangan terbesar dalam mengkonfigurasi Internet of Things ialah menyusun jaringan komunikasinya sendiri, yang dimana jaringan tersebut sangatlah kompleks, dan memerlukan sistem keamanan yang ketat. Selain itu biaya yang mahal sering menjadi penyebab kegagalan yang berujung pada gagalnya produksi.

Pembagian Internet of Things oleh Beecham Research’s :

·         Sektor Pembangunan
·         Sektor Energi
·         Sektor Rumah Tangga
·         Sektor Kesehatan
·         Sektor Industri
·         Sektor Transportasi
·         Sektor Perdagangan
·         Sektor Keamanan
·         Sektor Teknologi dan Jaringan

Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Internet_of_Things
http://internetofthings.or.id/internet-of-things-itu-seperti-apa-dan-bagaimana/

Dipublikasikan oleh : Elsya Moriesta
Program Diploma IPB (http://ipb.ac.id/)
Program Keahlian Manajemen Informatika Angkatan 50

E-BUSINESS

Pengertian E-Business Menurut Para Ahli

Begitu banyak definisi tentang e-business yang terdapat dalam literatur dan internet. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:

  • E-business adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama seperti perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan, pemenuhan pesanan, dan penyediaan servis melalui penggunaan teknologi komunikasi, komputer, dan data yang telah terkomputerisasi. (Steven Alter. Information System: Foundation of E-Business. Prentice Hall. 2002)
  • E-business adalah mengenai penggunaan teknologi internet untuk melakukan transformasi proses bisnis yang dilakukan. Bentuk e-business yang paling mudah terlihat adalah pembelian barang secara online baik retail maupun grosir. (Samantha Shurety.1999. E-business with Net.Commerce. Prentice Hall)
  • E-business adalah mengelola bisnis di internet yang terkait dengan pembelian, penjualan, pelayanan terhadap konsumen, dan kolaborasi antar rekan bisnis. Istilah e-business pertama kali digunakan salah satunya oleh IBM pada tahun 1997. (SearchCIO.com)

Sumber : http://xerma.blogspot.com/2014/04/pengertian-e-business-menurut-para-ahli.html

Dengan adanya beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli mengenai e-business, membuat kita sedikit lebih tau dan mengerti apa yang dimaksud dengan e-business. Dengan adanya kesamaan pelaku e-business, alat atau media yang digunakan, kegiatan yang menjadi sasaran, tujuan e-business serta keuntungan yang diberikan, kita juga dapat menggabungkan definisi tersebut sehingga menjadi suatu definisi yang lengkap. E-business adalah seseorang atau sekelompok orang yang menjalankan serta mengelola proses bisnis menggunakan teknologi informasi dan teknologi komunikasi.

Contoh dari e-business adalah Bank Mandiri yang memiliki E-Banking Mandiri Online. Bank Mandiri menjalankan salah satu proses bisnis yaitu adanya transaksi. Saat ini transaksi yang akan kita lakukan tidak hanya secara langsung tetapi bisa juga melalui internet. Contoh transaksi yang bisa kita lakukan melalui internet adalah transaksi pembayaran tagihan air, transaksi pembayaran tagihan listrik, transaksi pembelian pulsa, dan masih banyak yang lainnya. (Ulasan)

  • Pelaku E-Business
  1. Organisasi, konsumen, perusahaan, supllier, pekerja, rekan bisnis
  • Alat/Media/Sumber Daya yang Digunakan
  1. Teknologi informasi dan komunikasi
  2. Komputer, data yang telah terkomputerisasi
  3. Internet
  4. Alat elektronik lainnya yang sudah maju pada jaman sekarang
  • Kegiatan Sasaran
  1. Kegiatan bisnis
  2. Proses bisnis utama
  3. Pembelian, penjualan,pelayanan, transaksi
  4. Operasi bisnis utama
  • Tujuan
  1. Koordinasi, Komunikasi, dan Pengelolaan organisasi
  2. Transformasi proses bisnis
  3. Sharing informasi
  • Keuntungan
  1. Pendekatan yang aman, fleksibel, dan terintegrasi
  2. Memberikan nilai bisnis yang berbeda
  3. Efisien
  4. Peningkatan produktivitas dan keutungan

Sumber : http://pengertian-pengertian-info.blogspot.com/2015/05/pengertian-definisi-e-business-menurut.html

Dipublikasikan oleh : Elsya Moriesta

Program Diploma IPB (http://ipb.ac.id/)

Program Keahlian Manajemen Informatika Angkatan 50